Rabu, 27 Juni 2012

Jangan Terbuai Oleh Ucapan

 Manisnya madu dan gula banyak gunanya... ~* Manisnya muka dan rupa sering menggoda diri yang lupa.. ~* Serta manisnya bicara dan kata- kata ada tipu daya bagi yang terlena... ~* Jangan terburu- buru menelan rasa manis karena bisa jadi akan mengundang tangis... ~* Sebaliknya jangan pula memuntahkan rasa pahit karena bisa jadi menyembuhkan penyakit yang sedang melilit... ~* Saudaraku di balik pujian terkadang tersimpan racun yang membahayakan jika kita terlena dengan buaian hingga diri tak sadar bahwa masih perlu banyak perbaikan... Namun di balik cacian dan penghinaan terkadang tersimpan keindahan jika kita menjadikannya sebagai pendorong perbaikan. BUNDA, AKU RINDU


Ketika itu,
Tangisku adalah irama indah yang hiasi malam-malamnya.
Sentuh syurganya tiada henti hangatkan jiwa
Taburi tiap butir embun malam, dengan syahdu Asma indah menyentuhku,
Hingga terlelap dalam timangnya.

Lelah jiwanya sirna ketika memandangku,
Senyumku adalah nyawa langkahnya.

Ketika itu,
Langkah pertamaku hadir dihadapnya
Aku meraih peluknya
Kugenggam jiwa indahnya
Ketika itu jua sebait kata terucap indah
"Bunda" ialah kata indah yang berkumandang pertama dimulutku

Pagi menyapa jiwa
Senyum itu telah menemani parasku
Berpadu Kalbu yang rindu menghiasi pelangi hati
Ialah Senyumnya yang kurasa menyentuh jiwa

Sungguh hanya aku dan sentuhmu ketika itu
Seakan detik waktu adalah milikku
Hingga enggan melepas genggaman pelukmu
Menangis disaat jauh darimu

Kini Ketika langkahku tak lagi memerlukan penjagaanya
Ketika aku telah dewasa
Ketika semua telah mampu kudapat dan kutata indah
Kemana Irama itu??
Rindukah aku??
Kemana Aku melangkahkan kakiku ketika bahagia menghampiriku??
Adakah aku menyapanya??
Berbagi bahagia itu dengannya??
Menyentuh Rindunya??

Pelangi kasih dijiwaku telah pudar oleh waktu
Kembalikan Cahaya itu Tuhan
Cahaya rindu kalbuku
Nurani jiwa yang tak henti menyebut namanya

Bunda, Aku Rindu
Dalam doa
Ampunilah aku Tuhan
Ampunilah segala Dosa yang menyentuh jiwa Ibunda

Langkahkanlah jiwa indah ini kepadanya Tuhan
Jangan Biarkan sesal itu menyapa
Ketika waktu telah memeluk jiwanya
Ketika Lafas Maaf,Cinta,Rindu tak sempat berhembus menyentuhnya